konser tahunan psm maria simorangkir

Paduan Suara Mahasiswa UGM akan kembali menyelenggarakan Annual Concert  atau konser tahunan bertajuk “ABHIPRAYA – Rajutan Harapan Lintas Masa” pada tanggal 25 November 2018 mendatang. Konser yang akan dibawakan oleh anggota PSM UGM ini bertemakan show choir yang mana akan dibawakan lagu-lagu nusantara dari berbagai genre yang ada di Indonesia. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, konser ini akan diselenggarakan di Concert Hall, Taman Budaya Yogyakarta agar mempermudah akses para penonton karena tempatnya tepat terletak di tengah kota. Persiapan telah dilangsungkan selama enam bulan, hal ini dilakukan agar terciptanya penampilan yang maksimal untuk menghibur masyarakat Yogyakarta pada khususnya dan penonton dari berbagai daerah pada umumnya. Di bawah bimbingan langsung oleh Athitya Diah Natalia Monica, PSM UGM akan membawakan 12 lagu yang mana secara materi lagu dan koreografi dapat dikatakan sudah mendekati seratus persen.

Mengembangkan Jiwa Para Chorister 

ABHIPRAYA, dengan segala persiapan yang telah dilakukan diharapkan dapat menghibur dan memberikan motivasi kepada paduan suara di Yogyakarta untuk dapat selalu memberikan hiburan menarik dan berbeda dalam rangka mempertahankan eksistensi paduan suara Yogyakarta, serta disisi lain sebagai sarana untuk mengembangkan karakter choristers agar lebih profesional sebagai seorang seniman paduan suara melalui latihan yang disiplin, teratur dan terjadwal. Dalam kesempatan ini, Yohanes Reza Nada Sakti selaku ketua pelaksana Annual Concert mengatakan bahwa PSM UGM akan terus memberikan sajian yang berbeda dan menarik perhatian khalayak ramai.

Dimeriahkan oleh Bintang Tamu Juara Indonesian Idol

Berbeda dengan konser tahunan sebelumnya, pada konser kali ini, PSM UGM menghadirkan Maria Simorangkir yang merupakan Winner Indonesian Idol 2018 Season 9 sebagai guest star untuk berkolaborasi bersama PSM UGM. Melalui genre pop Maria Simorangkir, PSM UGM ingin menunjukkan bahwa paduan suara memiliki fleksibilitas dalam segala genre musik, namun tetap dapat dikemas tanpa menghilangkan ciri khas dari paduan suara itu sendiri.

Terlepas dari segala kekurangan yang ada selama persiapan berlangsung, hal itu menjadi pendorong semangat choristers dan pelatih untuk tetap berkolaborasi dalam rangka memberikan penampilan yang terbaik untuk penonton nantinya. Menyikapi hal tersebut, pembenahan dilakukan hari demi hari baik dari segi keartistikan tim sampai dengan kualitas individu agar dapat terlihat progresivitas di hari berikutnya.

Leave a comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.